Pengertian
dan Tujuan Ilmu Sosial Dasar
A.
Pengertian Ilmu Sosial
Dasar
Ilmu sosial dasar adalah ilmu pengetahuan yang bisa
memecahkan atau menjawab permasalahan sosial yang terjadi di lingkungan
masyarakat dan ilmu sosial dasar merupakan suatu mata kuliah yang secara khusus
di rancang sebagai bahan proses pembelajaran diperguruan tinggi di indonesia
untuk meningkatkan daya tanggap mahasiswa/i supaya ikut berperan dan
bertindakdalam memikirkan solusi dari permasalahan yang dihadapi di masyarakat
luas.
Ilmu sosial dasar
mengunakan pengertian–pengertian (fakta, konsep dan teori) yang berasal dari berbagai bidang ilmu
keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti: sejarah, ekonomi, geografi sosial,
sosiologi, antropologi dan psikologi untuk menghadapi persoalan tersebut.
B.
Tujuan Ilmu Sosial Dasar
1. Memahami
dan menyadari adana kenyataan-kenyataan sosial yang ada di masyarakat.
2. Peka
terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha
menanggulanginya.
3. Menyadari
bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya
dapat mendekatinnya mempelajarinya secara kritis
dan interdisipliner.
4. Memahami
jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi
dengan mereka dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
Sumber:
-http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/03/ilmu-sosial-dasar-isd/
-http://ariefsz.blogspot.com/2009/12/isd-pengertian-tujuan-isd-dan-ips.html
Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan
1. Pertumbuhan Penduduk
A.Pengertian Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi
sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam
sebuah populasi menggunakan “perwaktu
unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua
spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara
informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan
untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia. (menurut Wikipedia)
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah
sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk pada khususnya. Karena di samping
berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh
terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara maupun dunia. (menurut
MKDU ISD)
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunannya.(menurut modul online)
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunannya.(menurut modul online)
Angka
pertumbuhan penduduk adalah tingkat pertambahan penduduk suatu wilayah atau
negara dalam suatu jangka waktu tertentu, dinyatakan dalam persentase.
Nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. Ini dapat dituliskan dalam rumus: P = Poekt
Nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. Ini dapat dituliskan dalam rumus: P = Poekt
B.Faktor-faktor pertambahan penduduk
Pertambahan penduduk pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor – faktor demografi sebagai berikut :
1. Kematian (Mortalitas)
2. Kelahiran (Natalitas)
3. Migrasi (Mobilitas)
Pertambahan penduduk pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor – faktor demografi sebagai berikut :
1. Kematian (Mortalitas)
2. Kelahiran (Natalitas)
3. Migrasi (Mobilitas)
Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami, sedangkan perpindahan penduduk dinamakan faktor non alami. Di dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate adalah ukuran frekuensi suatu penyakit atau peristiwa/kejadian tertentu yang terjadi pada suatu populasi selama periode waktu tertentu, dibandingkan dengan jumlah penduduk yang menanggung resiko tersebut.
1.Kematian
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
a.) Faktor
pendukung kematian (pro mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:
- Sarana kesehatan yang kurang memadai.
- Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
- Terjadinya berbagai bencana alam
- Terjadinya peperangan
- Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
- Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
b.) Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
- Lingkungan hidup sehat
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:
- Sarana kesehatan yang kurang memadai.
- Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
- Terjadinya berbagai bencana alam
- Terjadinya peperangan
- Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
- Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
b.) Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
- Lingkungan hidup sehat
- Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap
- Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain
- Tingkat kesehatan masyarakat tinggi
- semakin tinggi tingkat pendidikat penduduk
2.
Kelahiran ( Natalitas )
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas)
Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
• Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
• Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
• Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
• Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
• Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.
Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
• Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
• Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
• Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
• Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.
• Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
Faktor – faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain :
1.Kepercayaan dan agama
Faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan KB. Ada agama atau kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan penganutnya mengikuti KB. Dengan sedikitnya peserta KB berarti kelahiran lebih banyak dibanding bila peserta KB banyak
2.Tingkat pendidikan
Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi penundaan pernikahan yang berarti pula penundaan kelahiran. Selain itu pendidikan mengakibatkan orang merencanakan jumlah anak secara rasional.
3.Kondisi perekonomian
Penduduk yang perekonomiannya baik tidak memikirkan perencanaan jumlah anak karena merasa mampu mencukupi kebutuhannya. Jika suatu negara berlaku seperti itu maka penduduknya menjadi banyak.
4.Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah mempengaruhi apakah ada pembatasan kelahiran atau penambahan jumlah kelahiran. Selain itu kondisi pemerintah yang tidak stabil misalnya kondisi perang akan mengurangi angka kelahiran
5.Adat istiadat di masyarakat
Kebiasaan dan cara pandang masyarakat mempengaruhi jumlah penduduk. Misalnya nilai anak, ada yang menginginkan anak sebanyak-banyaknya, ada yang menilai anak laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan atau sebaliknya, sehingga mengejar untuk mendapatkan anak laki-laki atau sebaliknya.
6.Kematian dan kesehatan
Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran bayi. Kesehatan yang baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi yang rendah akan menambah pula jumlah kelahiran.
7.Struktur Penduduk
Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah kelahiran lebih tinggi dibandingkan yang mayoritas usia non produktif (misalnya lebih banyak anak-anak dan orang-orang tua usia).
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas)
Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
• Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
• Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
• Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
• Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
• Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.
Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
• Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
• Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
• Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
• Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.
• Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
Faktor – faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain :
1.Kepercayaan dan agama
Faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan KB. Ada agama atau kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan penganutnya mengikuti KB. Dengan sedikitnya peserta KB berarti kelahiran lebih banyak dibanding bila peserta KB banyak
2.Tingkat pendidikan
Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi penundaan pernikahan yang berarti pula penundaan kelahiran. Selain itu pendidikan mengakibatkan orang merencanakan jumlah anak secara rasional.
3.Kondisi perekonomian
Penduduk yang perekonomiannya baik tidak memikirkan perencanaan jumlah anak karena merasa mampu mencukupi kebutuhannya. Jika suatu negara berlaku seperti itu maka penduduknya menjadi banyak.
4.Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah mempengaruhi apakah ada pembatasan kelahiran atau penambahan jumlah kelahiran. Selain itu kondisi pemerintah yang tidak stabil misalnya kondisi perang akan mengurangi angka kelahiran
5.Adat istiadat di masyarakat
Kebiasaan dan cara pandang masyarakat mempengaruhi jumlah penduduk. Misalnya nilai anak, ada yang menginginkan anak sebanyak-banyaknya, ada yang menilai anak laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan atau sebaliknya, sehingga mengejar untuk mendapatkan anak laki-laki atau sebaliknya.
6.Kematian dan kesehatan
Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran bayi. Kesehatan yang baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi yang rendah akan menambah pula jumlah kelahiran.
7.Struktur Penduduk
Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah kelahiran lebih tinggi dibandingkan yang mayoritas usia non produktif (misalnya lebih banyak anak-anak dan orang-orang tua usia).
3.
Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.
Faktor-faktor terjadinya migrasi, yaitu :
1. Persediaan sumber daya alam
2. Lingkungan social budaya
3. Potensi ekonomi
4. Alat masa depan
Perlu diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun adalah usia subur bagi wanita, Pada usia itulah wanita mempunyai kemungkinan untuk dapat melahirkan anak.
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.
Faktor-faktor terjadinya migrasi, yaitu :
1. Persediaan sumber daya alam
2. Lingkungan social budaya
3. Potensi ekonomi
4. Alat masa depan
Perlu diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun adalah usia subur bagi wanita, Pada usia itulah wanita mempunyai kemungkinan untuk dapat melahirkan anak.
Sumber:
-Viona Sasya
Pengertian Kebudayaan dan Kepribadian
Pengertian Kebudayaan
kebudayaan berasal dari kata budh- budhi- budhaya dalam bahasa sansekerta
yang berarti akal, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau
akal manusia. Ada yang mengatakan bahwa kebudayaan yang berasal dari kata budi
dan daya. Budi adalah akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan,
sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsur jasmani, sehingga
kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia
Definisi Kebudayaan Menurut para Ahli
Berikut ini definisi-definisi kebudayaan yang dikemukakan beberapa ahli :
1. Edward B.
Taylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
2. M. Jacobs
dan B.J. Stern
Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi social, Ideologi, religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan sosial.
3. Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan relajar.
Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi social, Ideologi, religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan sosial.
3. Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan relajar.
4. Dr. K.
Kupper
Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun kelompok.
Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun kelompok.
5. William
H. Haviland
Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di tarima ole semua masyarakat.
Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di tarima ole semua masyarakat.
6. Ki Hajar
Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
7. Francis
Merill
• Pola-pola perilaku yang di hasilkan oleh interaksi social
o Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh sesorang sebagai anggota suatu masyarakat yang di temukan melalui interaksi simbolis.
• Pola-pola perilaku yang di hasilkan oleh interaksi social
o Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh sesorang sebagai anggota suatu masyarakat yang di temukan melalui interaksi simbolis.
8. Bounded et.al
Kebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya di antara para anggota suatu masyarakat. Pesan-pesan tentang kebudayaan yang di harapkan dapat di temukan di dalam media, pemerintahan, intitusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu.
9.
Mitchell (Dictionary of Soriblogy)
Kebudayaan adalah sebagian perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia dan produk yang dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar di alihkan secara genetikal.
Kebudayaan adalah sebagian perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia dan produk yang dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar di alihkan secara genetikal.
10. Robert H Lowie
Kebudayaan adalah segala sesuatu yang di peroleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan, keahlian yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal atau informal.
11. Arkeolog R. Seokmono
Kebudayaan adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa buah pikiran dan dalam penghidupan.
Kesimpulan
Dari berbagai definisi di atas, dapat diperoleh kesimpulan mengenai kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide gagasan yang terdapat di dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi social, religi seni dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Pengertian
Kepribadian
Kepribadian adalah semua corak perilaku dan kebiasaan individu yang
terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri
terhadap segala rangsangan baik dari luar maupun dalam. perilaku dan kebiasaan
ini merupakan kesatuan fungsional yang khas pada seseorang. Perkembangan
kepribadian tersebut bersifat dinamis, artinya selama individu masih bertambah
pengetahuannya dan mau belajar serta menambah pengalaman dan keterampilan,
mereka akan semakin matang dan mantap kepribadiannya.
Berdasarkan Pengertian diatas maka perilaku individu dalam menyesuaikan
diri dengan lingkungan akan berbeda-beda. Semua perilaku tersebut bersifat khas
artinya hanya dimiliki oleh individu itu meskipun orang lain memiliki perilaku
yang sama mungkin pemaknaannya berbeda , misalnya ada yang makan karena belum
sarapan , ada yang makan karena ikut teman atauada yang makan karena mengisi
waktu saja .
Kepribadian adalah ciri , karakteristik , gaya atau sifat-sifat yang memang
khas dikaitkan dengan diri kita sendiri . Bahwa kepribadian itu bersumber dari
bentukan yang kita terima dilingkungan jadi yang disebut kepribadian itu adalah
campuran dari yang bersifat psikologis , kejiwaan dan juga fisik.
Definisi
kepribadian menurut beberapa ahli antara lain sebagai berikut :
a. Yinger
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan system kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian instruksi.
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan system kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian instruksi.
b. M.A.W
Bouwer
Kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.
Kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.
c. Cuber
Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.
d. Theodore R. Newcombe
Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.
Sumber:
-http://belajarpsikolagi.com.pengertian/keoribadian/
http://www.csibd.com/doc/24851035
Kebudayaan Barat
Budaya Barat (kadang-kadang disamakan dengan peradaban Barat
atau peradaban Eropa), mengacu pada budaya yang berasal Eropa.
Istilah “budaya Barat” digunakan sangat luas untuk merujuk pada warisan
norma-norma sosial, nilai-nilai etika, adat istiadat, keyakinan agama, sistem
politik, artefak budaya khusus, serta teknologi. Secara spesifik, istilah
budaya Barat dapat ditujukan terhadap:
·
Pengaruh budaya Klasik dan Renaisans Yunani-Romawi
dalam hal seni, filsafat, sastra, dan tema hukum dan tradisi, dampak sosial
budaya dari periode migrasi dan warisan budaya Keltik, Jermanik, Romanik,
Slavik, dan kelompok etnis lainnya, serta dalam hal tradisi rasionalisme dalam
berbagai bidang kehidupan yang dikembangkan oleh filosofi Helenistik,
skolastisisme, humanisme, revolusi ilmiah dan pencerahan, dan termasuk pula
pemikiran politik, argumen rasional umum yang mendukung kebebasan berpikir, hak
asasi manusia, kesetaraan dan nilai-nilai demokrasi yang menentang
irasionalitas dan teokrasi.
·
Pengaruh budaya Alkitab-Kristiani dalam hal pemikiran
rohani, adat dan dalam tradisi etika atau moral, selama masa Pasca Klasik
·
Pengaruh budaya Eropa Barat dalam hal seni, musik,
cerita rakyat, etika dan tradisi lisan, dengan tema-tema yang dikembangkan
lebih lanjut selama masa Romantisisme
Konsep budaya Barat umumnya terkait dengan definisi klasik dari Dunia
Barat. Dalam definisi ini, kebudayaan Barat adalah himpunan sastra, sains,
politik, serta prinsip-prinsip artistik dan filosofi yang membedakannya dari
peradaban lain. Sebagian besar rangkaian tradisi dan pengetahuan tersebut
umumnya telah dikumpulkan dalam kanon Barat. Istilah ini juga telah dihubungkan
dengan negara-negara yang sejarahnya amat dipengaruhi oleh imigrasi atau
kolonisasi orang-orang Eropa, misalnya seperti negara-negara di benua Amerika
dan Australasia, dan tidak terbatas hanya oleh imigran dari Eropa Barat. Eropa
Tengah juga dianggap sebagai penyumbang unsur-unsur asli dari kebudayaan Barat.
Beberapa kecenderungan yang dianggap mendefinisikan masyarakat Barat
moderen, antara lain dengan adanya pluralisme politik, berbagai subkultur atau
budaya tandingan penting (seperti gerakan-gerakan Zaman Baru), serta
peningkatan sinkretisme budaya sebagai akibat dari globalisasi dan migrasi
manusia.
Pengertian Pluralitas Budaya
Pluralitas budaya sering disamakan dengan istilah multikulturalisme, dua
istilah tersebut memang memiliki makna yang mirip. Akan tetapi,
multikulturalisme merupakan paham atau ideology yang menganjurkan masyarakat
untuk menerima dan menganggap keanekaragaman budaya adalah hal yang ada dalam
suatu wilayah. Ada pula istilah pluralitas kebudayaan. Menurut
Koentjaraningrat, pluralism kebudayaan adalah dua macam tradisi kebudayaan atau
lebih yang membagi masyarakat kedalam golongan sosial yang berbeda-beda.
Menurut E. B. Y. Tylor kebudayaan merupakan sesuatu yang meliputi pengetahuan,
kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum adat istiadat kesanggupan, serta
kebiasaannya, maka dengan adanya pluralitas budaya dalam suatu negara
diperlukan nilai dan norma budaya untuk mengatur unsur-unsur yang mencakup
dalam kebudayaan tersebut.
Budaya Lokal sebagai Akar Kebudayaan Nasional
Di dalam filsafat hidup; pandangan hidup etika, dan kearifan lokal
masyarakat pemiliknya misalnya dalam bahasa jawa terdapat istilah memayu,
hayuningbawono, yang berarti persahabatan dengan tempat tinggal melalui
penjagaan kelestarian dan keserasian alam sekitar. Puncak-puncak keanekaragaman
kebudayaan.
Pengaruh Kebudayaan Asing Terhadap Kebudayaan Lokal
Kebudayaan asing adalah kebudayaan yang hidup dan dimiliki oleh masyarakat
diluar bangsa Indonesia. Kebudayaan asing sering dianggap sebagai kebudayaan
yang datang dari masyarakat barat, yaitu bangsa Eropa, Amerika, Jepang,
Cina, India, Timur Tengah dan sebagainya. Masuknya budaya asing antar lain yang
berkaitan dengan penerapan teknologi membuat budaya lokal mengalami perubahan.
Menurut Koentjaraningrat, pengaruh kebudayaan asing yang ada di Indonesia
dapat dilihat sebagai berikut:
Pengaruh
kebudayaan Hindu
Kebudayaan Hindu masuk Indonesia sekitar ke 4M. pada masa itu, kebudayaan
Hindu memiliki kekuatan yang besar dan serupa dengan kebudayaan barat pada saat
ini. Kebudayaan hindu telah merambat dan mempengaruhi kehidupan. Hampir semua
bangsa di dunia misalnya kebudayaan intelektual agama hindu yang mempengaruhi
dunia asia tenggara, termasuk Indonesia.
Pengaruh
kebudayaan Islam
Agama Islam memiliki pengaruh yang kuat dalam kehidupan masyarakat
Indonesia di daerah yang tidak terpengaruh agama hindu. Misalnya di daerah
Aceh, Banten, Pantai Utara Jawa, dan Sulawesi Selatan. Begitu juga dengan
daerah seperti Sumatera, dan Pantai Kalimantan yang mengalami proses dan pengaruh
yang sama.
Pengaruh
Kebudayaan Eropa
Pengaruh kebudayaan Eropa di Indonesia dimulai dengan adanya kolonialisme
dan kapitalisme bangsa Eropa seperti Belanda dan Portugis. Belanda misalnya,
menguasai beberapa pusat pemerintahan dan juga kota-kota pemerintahan seperti
kota provinsi, kota kabupaten dan kota distrik. Kebudayaan asing secara tidak
langsung juga berpengaruh terhadap kebudayaan nasional kita. Koentjaraningrat
menyatakan perlunya syarat agar suatu unsur kebudayaan nasioal itu dapat
memberi identitas kepada warga negaranya. Hal ini diharapkan dapat menimbulkan
rasa bangga kepada mereka.
Pada awalnya globalisasi ini disosialisaikan keseluruh dunia melalui cara
kekerasan. Misalnya melalui penjajahan atas bangsa lain oleh bangsa Eropa dan
Amerika. Ada pula cara damai yang ditempuh, misalnya dengan memakasa bahasa
masyarakat Eropa, seperti bahasa Inggris, bahasa Perancis atau bahasa latin
menjadi bahasa komuikasi bersama.
Fakta
menunjukkan kebudayaan barat termasuk yang paling gencar, merasuki setiap
individu yang masih mempertahankan budaya timur. Kecenderungan masyarakat
Indonesia yang lupa dan melalaikan budaya dalam negeri sendiri mengakibatkan
banyak budaya asli Indonesia tidak lagi diakui bangsa lain. Sebagai negara
berkembang, masyarakat Indonesia seharusnya meniru motivasi Barat untuk menjadi
negara yang maju bukan malah melalaikan budaya sendiri.
Dampak
Positif dan Damfak Negatif Kebudayaan Barat
Pola pikir
sikap masyarakat yang berubah seiringnya dengan globalisasi dan modernisasi yang
berkembang di Barat. Mengubah masyarakat menjadi berpikir rasional yang
sebelumnya berpikir irasional.
Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi dari Barat yang memberikan kemudahan bagi
masyarakat sekaligus memotivasi masyarakat untuk maju dalam segala hal di
kehidupan bermasyarakat.
Perkembangan
industri barat dalam memproduksi berbagai alat transportasi dan komunikasi yang
canggih yang meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mengurangi pengangguran.
Dampak
Negatif Kebudayaan Barat
Banyaknya
produk impor yang menjadikan produk dalam negeri terpinggirkan.
Adanya
kesenjangan sosial di masyarakat. Perkembangan teknologi yang semakin canggih
membuat masyarakat menjadi individu atau sudah tidak lagi butuh pertolongan antar
masyarakat. Hal ini memacu adanya individualisme.
Berkembangnya
gaya hidup ke barat – baratan, menjadikan hidup bebas. Hal ini yang menyebabkan
sudah hilangnya moral atau perilaku yang baik dalam kehidupan bermasyarakat.
Dan malah menjadikan masyarakat menganut gaya hidup hedinis.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar