Senin, 29 Mei 2017

Solidwork Analysis



BAB I

                                            PRE-PROCESSING




Flow Simulation Analysis merupakan suatu analisis untuk mengetahui laju aliran fluida di dalam sebuah benda kerja. Flow simulation analisis ini dapat mengetahui beberapa contoh hasil yang didapatkan pressure, velocity, density ,dan force dari aliran fluida dengan menentukan kecepatan tertentu yang mengalir dalam sebuah pipa.
1.                       Desain gambar berupa bentuk mobil dan simpan. Disini nama file EXT 6. Buka file gambar yang telah dibuat sebelumnya di folder document dengan jenis “EXT 6”.

2.                         Buka file gambar yang telah dibuat dengan nama “EXT 6”. Kemudian pilih tab “Flow Simulation”. Dan pilih Wizard.
3.                                  Langkah perintah pertama adalah “flow simulation” dan lalu pilih “wizard” kemudian klik “Project Configuration” dimana suatu proses menentukan metode dan pemberian nama project yang sesuai kebutuhan.

Pilih “Create New” lalu beri nama projectnya yaitu “RICARDO”. Kemudian “Next”.
4.                               Langkah berikut adalah Unit System dimana penentuan untuk satuan yang digunakan. Dan menentukan jenis analysis apa saja yang ingin di ukur. Pilih “SI” pada baris ke 5 di kolom Unit System, lalu ganti ºK menjadi standar ukur ºC. Lalu klik Next.
5.                               Langkah selanjutnya adalah “Analysis Type” untuk menentukan jenis laju aliran yang akan dianalisis. Ada dua jenis aliran dalam/internal flow dan aliran luar/external flow pada benda kerja. Pilih  “External” Lalu klik Next.
6.                         Kemudian” Default Fluid”, ini merupakan penentuan jenis fluida apa yang akan digunakan pada aliran flow simulation. Expand “Gases” lalu pilih “Air” kemudian Add. Dan Flow Characteristic, Flow type pilih “Laminar and Turbulent”. Next.
7.                       Berikutnya adalah “Wall Condition” dimana ini adalah langkah untuk menentukan keadaan sekitar. Pada step ini langsung klik Next saja karena menggunakan settingan default.
8.                       Step selanjutnya adalah “Intial Conditions” langkah ini adalah untuk menentukan beberapa kondisi yang dibutuhkan dalam proses flow simulation. Pada langkah ini ubah temperature suhu normal lingkungan menjadi “30 ºC”. Dan Velocity Parameter, pada “Velocity in X direction” rubah jadi -19 m/s”. Next.
9.                                 Step berikut adalah “Results and Geometry Resolutions” dimana ini adalah langkah untuk menentukan seberapa detail hasil yang ingin kita peroleh. Lalu Klik “Finish”.
Setelah itu akan muncul kotak “Computational Domain” atau daerah aliran fluida yang dilalui. “Edit Computational domain” sesuai dengan kondisi yang diinginkan seperti gambar di bawah ini. Setelah itu “Hide Computational Domain”.
10.                             Kemudian klik “flow simulation analysisi tree” pada tools pilih “Edit Computational domain”. Rubah x1 0,2 x4 -0,4 y1 0,07 y2 -0,06 z1 0,08 z2 -0,06. Ok
11.                    Kemudian klik kanan pada “surface goals” ceklis pada “AV total pressure, Temperature, velocity, dan velocity (x)”. Ok
Setelah semua data awal flow simulation analysis yang sudah dimasukan sesuai keperluan, kemudian langkah berikutnya solver. Klik “Run” Tunggu hingga selesai proses.


       BAB II

        POST-PROCESSING



1.                  Cut Plots

Klik kanan pada cut plot dan pilih edit cut plot. Kemudian klik pada bar biru

untuk  memilih  sudut  pada  layer  setelah  itu  klik  front  plane  kemudia  pada

countours isi dengan angka 10. ok


2.                  Flow Trajectories

Klik kanan pada perintah flow trajectories kemudian ubah starting point isi

dengan angka 250. Lalu tentukan area udara dengan cara rubah tampilan menjadi

front plane. ok

--        Cut plot dan flow trajectories “Pressure”

Dari hasil analisis dapat diketahui besar pressure maksimum yang didapatkan adalah sebesar 1011570.52 m/s dengan posisi pressure maksimum terdapat di bagian depan mobil.

       --     Cut plot dan flow trajectories “Temperature”


Dari hasil analisis yang telah dilaksanakan maka temperatur terbesar terdapat pada area belakang mobil dengan nilai terbesar 30.18 ºC. Ini disebabkan karena udara akan bertabrakan pada belakang mobil baik dari atas dan bawah kendaraaan.

--        Cut plot dan flow trajectories “density”

Untuk hasil density terbesar memiliki nilai 1.17 kg/m3.