Pemuda
dan sosialisasi
Nama : Raymond Ricardo Siburian
NPM : 27413340
A.Internalisasi
Belajar dan Spelialisasi
1. Pengertian Pemuda
Pemuda adalah generasi penerus dari generasi
terdahulu, Anggapan itu merupakan beban moral yang ditanggung bagi pemuda untuk
memenuhi tanggung jawab yang diberikan generasi tua. pemuda juga dihadapkan
persoalan-persoalan diantaranya kenakalan remaja, ketidakpatuhan pada orang
tua/guru, kecanduan narkotika, frustasi, masa depan suram, keterbatasan
lapangan kerja dan masalah lainnya. Seringkali pemuda dibenturkan dengan
“nilai” yang telah ada jika mereka berkelakuan di luar nilai tersebut.
Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda
Indonesia tiap hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat
membawa pengauh yang besar pula dalam membina sikap untuk dapat hidup di
masyarakat. Proses demikian itu bisa disebut dengan istilah sosialisasi, proses
sosialisasi itu berlangsung.
2. Pengertian sosialisasi
Sosialisasi adalah proses yang
membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana
bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai
individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Berikut pengertian
sosialisasi menurut para ahli :
1. Charlotte Buhler
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya.
2. Peter Berger
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
3. Paul B. Horton
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
4. Soerjono Soekanto
Sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.
Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam sosialisasi, antara lain: Proses Sosialisasi, Media Sosialisasi dan Tujuan Sosialisasi.
a) Proses sosialisasi
Istilah sosialisasi menunjuk pada semua factor dan proses yang membuat manusia menjadi selaras dalam hidup ditengah-tengah orang kain. Proses sosialisasilah yang membuat seseorang menjadi tahu bagaimana mesti ia bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari proses tersebut, seseorang akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya.
Semua warga negara mengalami proses sosialisasi tanpa kecuali dan kemampuan untuk hidup ditengah-tengah orang lain atau mengikuti norma yang berlaku dimasyarakat. Ini tidak datang begitu saja ketika seseorang dilahirkan, melainkan melalui proses sosialisasi.
1. Charlotte Buhler
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya.
2. Peter Berger
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
3. Paul B. Horton
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
4. Soerjono Soekanto
Sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.
Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam sosialisasi, antara lain: Proses Sosialisasi, Media Sosialisasi dan Tujuan Sosialisasi.
a) Proses sosialisasi
Istilah sosialisasi menunjuk pada semua factor dan proses yang membuat manusia menjadi selaras dalam hidup ditengah-tengah orang kain. Proses sosialisasilah yang membuat seseorang menjadi tahu bagaimana mesti ia bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari proses tersebut, seseorang akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya.
Semua warga negara mengalami proses sosialisasi tanpa kecuali dan kemampuan untuk hidup ditengah-tengah orang lain atau mengikuti norma yang berlaku dimasyarakat. Ini tidak datang begitu saja ketika seseorang dilahirkan, melainkan melalui proses sosialisasi.
b) Media Sosialisasi
• Orang tua dan keluarga
• Sekolah
• Masyarakat
• Teman bermain
• Media Massa.
c) Tujuan Pokok Sosialisasi
• Sekolah
• Masyarakat
• Teman bermain
• Media Massa.
c) Tujuan Pokok Sosialisasi
• Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
• Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan kemampuannya.
• Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
• Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.
3.
Internal Belajar
dan Sosialisasi
Ketiga kata atau istilah internalisasi, belajar, dan spesialisasi pada
dasarnya memiliki pengertian yang hampir sama. Proses berlangsungnya sama yaitu
melalui interaksi sosial. Istilah internalisasi lebih ditekankan pada
norma-norma individu yang menginternalisasikan norma-norma tersebut, atau
proses norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusional
saja, akan tetapi norma tersebut mendarah daging dalam jiwa anggota masyarakat.
Norma tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu norma yang mengatur pribadi
(mencakup norma kepercayaan dan kesusilaan) dan norma yang mengatur hubungan
pribadi (mencakup kaidah kesopanan dan kaidah hukum).
Istilah
belajar ditekankan pada perubahan tingkah laku, yang semula tidak dimiliki
sekarang telah dimiliki oleh seorang individu, atau perubahan sikap dari tidak
tahu menjadi tahu, dimana belajar dapat berlangsung di lingkungan maupun di
lembaga pendidikan.
Istilah spesialisasi
ditekankan pada kekhususan yang telah dimiliki atau diukur oleh seorang
individu, kekhususan timbul melalui proses yang agak panjang dan lama.
4.Proses sosialisasi
Menurut George Herbert Mead,
sosialisasi yang dialami seseorang dapat dibedakan dalam tahap-tahap sebagai
berikut.
• Tahap persiapan (Preparatory
Stage)
Tahap ini dialami
manusia sejak dilahirkan, ketika seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal
dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap
ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna.
• Tahap meniru (Play
Stage)
Tahap ini ditandai
dengan:
Semakin sempurnanya
seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa.
Mulai terbentuk
kesadaran tentang nama diri dan siapa nama orang tua, kakak, dan sebagainya.
Anak mulai menyadari
tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari
anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain
juga mulai terbentuk pada tahap ini.
Kesadaran bahwa dunia
sosial manusia berisikan banyak orang. Sebagian dari orang tersebut merupakan
orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan pertahanan diri, yakni
dari mana anak menyerap norma dan nilai (Significant other).
• Tahap siap bertindak (Game Stage)
Peniruan yang
dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung
dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada
posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain
secara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk bekerja sama
dengan teman-temannya
• Tahap penerimaan norma kolektif
(Generalized Stage)
Pada tahap ini
seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada
posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa
tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan
masyarakat luas.
5. Peranan
sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat
Pada masa 1990 sampai sekarang demonstrasi masih marak di
berbagai tempat. Pada masa itu mahasiswa dan pemuda menyebutkan dirinya sebagai
Gerakan Moral. Sedangkan pada mahasiswa yang lain gerakan mahasiswa menyebutkan
dirinya sebagai gerakan Politik
Mahasiswa
menjadi pecah dan terkadang pragmatis. Tidak menjadi rahasia umum lagi
mahasiswa dibayar untuk berdemonstrasi. Sebelum terlalu jauh meneropong peranan
mahasiswa di luar kampus walaupun klise, sebaiknya kita mesti ingat bahwa tugas
utama mahasiswa dan pemuda adalah belajar disekolah / kampus
Peranan sosial mahasiswa dan
pemuda di masyarakat, kurang lebih sama dengan peran warga yang lainnnya di
masyarakat. Mahasiswa mendapat tempat istimewa karena mereka dianggap kaum
intelektual yang sedang menempuh pendidikan. Pada saatnya nanti sewaktu
mahasiswa lulus kuliah, ia akan mencari kerja dan menempuh kehidupan yang
relatif sama dengan warga yang lain. Masyarakat merupakan pemegang kunci dalam
hubungan sosial dan ekconomi. Tapi ketika kapitalisme mendominasi, keberadaan
pasar telah berbalik 180 derajat, masyarakatlah yang menjadi bagian dari pasar.
kehidupan sehari-hari pun direduksi menjadi bisnis dan pasar.
Dampak
langsung yang bisa dirasakan semenjak kenaikan BBM tahun 2005 antara lain
terjadi inflasi, daya beli masyarakat menurun, kesehatan masyarakat menurun
(kekurangan gizi), angka anak putus sekolah (drop out), angka kematian anak,
pengangguran dan kemiskinan meningkat Sumber :
Sumber:
http://pandukawula.blogspot.com/2011/10/pemuda-dan-sosialisasi.html
http://aushuria.wordpress.com/2011/11/26/pemuda-dan-sosialisasi/
http://wasnudin.blogdetik.com/2010/10/29/pemuda-dan-sosialisasi/
http://oman19.blogspot.com/2010/10/perguruan-dan-pendidikan.html
B. Pemuda dan Identitas
1.pola
dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda
Maksud dari pola
pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah agar semua pihak yang turut
serta dan berkepentingan dalam
penanganannya benar-benar menggunakan sebagai pedoman sehingga pelaksanaanya
dapat terarah, menyeluruh dan terpadu. Serta dapat mencapai sasaran dan tujuan
yang dimaksud.
Pola dasar
pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan :
1.
Landasan idiil :
Pancasila
2.
Landasan
konstitusional : UUD 1945
3.
Landasan Strategis :
Garis-garis besar haluan negara
4.
Landasan historis :
Sumpah pemuda tahun 1928 dan Proklamasi kemerdekaan
5.
Landasan normatif :
etika, tata nilai dan tradisi luhur yang hidup dalam masyarakat
2. Pengertian
pokok pembinaan dan pengembagan generasi muda
·
Generasi muda sebagai subyek pembinaan dan
pengembangan adalah mereka yang telah memilik bekal dan
kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam keterlibatannya secara
fungsional bersama potensi lainya, guna
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa dalam rangka kehidupan berbangsa
dan bernegara serta pembangunan nasional.
·
Generasi muda sebagai obyek pembnaan dan
pengembangan ialah mereka yang masih memerlukan
pembinaan dan pengambangan ke arah pertumbuhan potensi dan
kemampuan-kemampuannya ke tingkatyang optimal dan belum dapat bersikap mandiri
yang melibatkan secara fungsional.
3. Masalah-masalah
generasi muda
- Dirasa menurunya jiwa idealisme, patriorisme dan nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk generasi muda
- Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
- Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan faslitas pendidikan yang tersedia, baik secara formal atauoun non formal.Kurangnya lapangan kerja/kesempatan kerja, serta tingginya angka pengangguran atau setengah penganggurandi generasi muda.
- Kurangnya giz, yang dapat menyebabkan hambata bagi pertumbuhan atau perkembangan badan di generasi muda.
- Perkawinan di bawah umur
- Pergaulan bebas
- Meningkkatnya kenakalan remaja (narkoba)
- Belum adanya peraturan UU yang menyangkut generasi muda.
4. Potensi-potensi generasi muda
- Idealisme dan daya kritis
- Dinamika dan kreatifitas
- Keberanian mengambil resiko
- Optimis dan kegairahan semangat
- Sikap kemandirian dan disiplin murn
- Terdidik
- Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
- Patriotisme dan nasionalisme
- Sikap kesatria
- Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi
5.Tujuan pokok sosialisasi
- Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat. Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
- Pengendalian fungsi-fungsi organic yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
- Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umumnya.
Pengembangan potensi generasi muda
·
Melalui pendidikan, melalui pertambangan ataupun perindustrian yang sesuai
dengan potensi miliknya, agar generasi muda itu dapat atau bisa mendapatkan
secara memuaskan sesuai dengan keahliannya.
·
Disamping itu pengembangannya harus sesuai dengan aturan yang berlaku, hal itu
dimaksudkan agar tidak menimbulkan hal2 yang tidak diinginkan.
Sumber:
http://tirta-suhada.blogspot.com/2012/01/pemuda-dan-identitas.html
http://soeltanzaki.blogspot.com/2010/10/identitas-pemuda.html: http://shom2.multiply.com/journal/item/25/Pemuda-dan-Sosialisasi-Tugas-4-Softskill-ISD-Pemuda-dan-Identitas
http://tirta-suhada.blogspot.com/2012/01/pemuda-dan-identitas.html
http://soeltanzaki.blogspot.com/2010/10/identitas-pemuda.html: http://shom2.multiply.com/journal/item/25/Pemuda-dan-Sosialisasi-Tugas-4-Softskill-ISD-Pemuda-dan-Identitas
C. Perguruan dan Pendidikan
1. Pengembangan
Generasi Muda
·
Generasi Muda yang Progresif
Generasi muda
memiliki kecenderungan untuk bersikap antusias dalam
menghadapi berbagai
isu, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan kehidupan mereka
sehari-hari. Selain itu, idealisme yang terkandung dalam jiwa dan pikiran
generasi muda memungkinkan generasi muda untuk memainkan peranan penting dalam
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Karena sifatnya ini, generasi muda
menjadi kelompok yang potensial untuk mendukung pembangunan.
·
Generasi Muda yang Agamis dan Berbudaya
Generasi muda yang agamis ditandai dengan laku dan tindak dari pemuda yang dilandasi oleh moral-moral normatif agama. Pada intinya, setiap agama mengajarkan keselarasan guna menuju kehidupan yang lebih baik. Yang membedakan diantara agama-agama tersebut hanyalah cara untuk menggapai keselarasan kebahagaiaan tersebut.
Generasi muda yang agamis ditandai dengan laku dan tindak dari pemuda yang dilandasi oleh moral-moral normatif agama. Pada intinya, setiap agama mengajarkan keselarasan guna menuju kehidupan yang lebih baik. Yang membedakan diantara agama-agama tersebut hanyalah cara untuk menggapai keselarasan kebahagaiaan tersebut.
·
Generasi Muda yang Nasionalis
Generasi muda seringkali dihadapkan pada penyatuan sikap dan perilakunya dalam jargon yang bernama “Nasionalisme”. Nasionalisme sebagai ideologi dapat dilihat sebagai sebuah kesadaran nasional.
Generasi muda seringkali dihadapkan pada penyatuan sikap dan perilakunya dalam jargon yang bernama “Nasionalisme”. Nasionalisme sebagai ideologi dapat dilihat sebagai sebuah kesadaran nasional.
2. PENGERTIAN
PENDIDIKAN DAN PERGURUAN TINGGI
Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat.
Perguruan Tinggi adalah Perguruan Tinggi yang
didambakan, diimpikan, diharapkan, difavoritkan, dan dicintai oleh masyarakat
pada umumnya dan masyarakat kampus pada khususnya. Agar bisa
menjadi Perguruan Tinggi Idaman,
maka ada 5 faktor yang menurut saya harus dipenuhi oleh Perguruan
Tinggi, yaitu :
·
Mutu / Kualitas
·
Biaya murah / terjangkau
·
Keamanan / Kenyamanan
·
Mengikuti Perkembangan Zaman Bermanfaat Bagi Mayarakat
3. ALASAN UNTUK BERKESEMPATAN MENGEYAM
PENDIDIKAN TINGGI
Pembicaraan
tentang generasi muda/pemuda, khususnya yang berkesempatan mengenyam pendidikan
tinggi menjadi penting , karena berbagai alasan.
Pertama, sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik, mereka memiliki pengetahuan yang luas tentang masyarakatnya, karena adanya kesempatan untuk terlibat di dalam pemikiran,pembicaraan serta penelitian tentang berbagai masalah yang ada dalam masyarakat
Kedua,
sebagai kelompok masyarakat yang paling lama di bangku sekolah, maka mahasiswa
mendapatkan proses sosiaslisasi terpanjang secara berencana dibandingkan dengan
generasi muda/pemuda lainnya
Ketiga, mahasiswa yang berasal dari berbagai etnis dan suku bangsa dapat menyatu dalam bentuk terjadinya akulturasi sosial dan budaya
Keempat, mahasiswa sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari susunan kekuasaan, struktur perekonomian dan prestise di dalam masyarakat, dengan sendirinya merupakan elite di kalangan generasi muda/pemuda, umumnya mempunyai latar belakang sosial, ekonomi, dan pendidikan lebih baik dari keseluruhan generasi muda lainnya.
Sumber:
http://ajinovyanw.blogspot.com/2011/10/pengertian-pendidikan-perguruan- tinggi.htmlhttp://bayoscreamo.blogspot.com/2011/10/pengertian-pendidikan-dan-perguruan.html
Artikel
08.46 | Posted by Admin
SLEMAN–
Toni,19,wargaTambak Bayan, Caturtunggal, Depok menjadi korban pembacokan
sekelompok orang tak dikenal di Jalan Selokan Mataram, tepatnya di depan
Perumahan Asri Seturan Indah, Babarsari, Depok,Jumat (20/1).
Tidak hanya melukai korban, kawanan pelaku juga membakar motor yang dibawa korban.Kejadian berawal saat korban bersama temannya melintas di Jalan Selokan Mataram, Babarsari dengan mengendarai motor sekitar pukul 04.30 WIB. Sesampainya di depan Perumahan Asri Seturan Indah, korban melihat sekelompok orang sedang pesta miras.
Korban saat itu sempat menghentikan kendaraannya, tapi para pelaku lantas mendatangi korban hingga terjadi perkelahian. Akibat perkelahian itu,korban luka robek di bagian kepala dan punggung yang diduga akibat sabetan sangkur. Melihat korban tersungkur bersimbah darah,para pelaku yang belum puas akhirnya membakar motor korban.
Warga yang menyaksikan tidak ada yang berani membantu. ”Saya tidak tahu permasalahannya, tiba-tiba saya lewat jalan situ dicegat. Saya dipukuli, kepala dibacok,dan motor teman saya juga dibakar,”kata Toni saat ditemui wartawan di Mapolsek Depok Barat. muji barnugroho
Sumber : Seputar Indonesia
Tidak hanya melukai korban, kawanan pelaku juga membakar motor yang dibawa korban.Kejadian berawal saat korban bersama temannya melintas di Jalan Selokan Mataram, Babarsari dengan mengendarai motor sekitar pukul 04.30 WIB. Sesampainya di depan Perumahan Asri Seturan Indah, korban melihat sekelompok orang sedang pesta miras.
Korban saat itu sempat menghentikan kendaraannya, tapi para pelaku lantas mendatangi korban hingga terjadi perkelahian. Akibat perkelahian itu,korban luka robek di bagian kepala dan punggung yang diduga akibat sabetan sangkur. Melihat korban tersungkur bersimbah darah,para pelaku yang belum puas akhirnya membakar motor korban.
Warga yang menyaksikan tidak ada yang berani membantu. ”Saya tidak tahu permasalahannya, tiba-tiba saya lewat jalan situ dicegat. Saya dipukuli, kepala dibacok,dan motor teman saya juga dibakar,”kata Toni saat ditemui wartawan di Mapolsek Depok Barat. muji barnugroho
Sumber : Seputar Indonesia