BAB I
Flow Simulation Analysis merupakan suatu analisis
untuk mengetahui laju aliran fluida di dalam sebuah benda kerja. Flow
simulation analisis ini dapat mengetahui beberapa contoh hasil yang didapatkan
pressure, velocity, density ,dan force dari aliran fluida dengan menentukan
kecepatan tertentu yang mengalir dalam sebuah pipa.
1.
Desain
gambar berupa bentuk mobil dan simpan. Disini nama file EXT 6. Buka file gambar yang telah dibuat sebelumnya di
folder document dengan jenis “EXT 6”.
2. Buka file
gambar yang telah dibuat dengan nama “EXT
6”.
Kemudian pilih tab “Flow Simulation”.
Dan pilih Wizard.
3.
Langkah
perintah pertama adalah “flow simulation”
dan lalu pilih “wizard” kemudian
klik “Project Configuration” dimana
suatu proses menentukan metode dan pemberian nama project yang sesuai
kebutuhan.
Pilih “Create New” lalu beri nama projectnya yaitu “RICARDO”. Kemudian “Next”.
4.
Langkah
berikut adalah Unit System dimana
penentuan untuk satuan yang digunakan. Dan menentukan jenis analysis apa saja
yang ingin di ukur. Pilih “SI” pada
baris ke 5 di kolom Unit System, lalu ganti ºK menjadi standar ukur ºC.
Lalu klik Next.
5.
Langkah
selanjutnya adalah “Analysis Type”
untuk menentukan jenis laju aliran yang akan dianalisis. Ada dua jenis aliran
dalam/internal flow dan aliran luar/external flow pada benda kerja. Pilih “External” Lalu klik Next.
6. Kemudian”
Default Fluid”, ini merupakan
penentuan jenis fluida apa yang akan digunakan pada aliran flow simulation.
Expand “Gases” lalu pilih “Air” kemudian Add. Dan Flow
Characteristic, Flow type pilih “Laminar
and Turbulent”. Next.
7. Berikutnya
adalah “Wall Condition” dimana ini
adalah langkah untuk menentukan keadaan sekitar. Pada step ini langsung klik
Next saja karena menggunakan settingan default.
8. Step
selanjutnya adalah “Intial Conditions”
langkah ini adalah untuk menentukan beberapa kondisi yang dibutuhkan dalam
proses flow simulation. Pada langkah ini ubah temperature suhu normal
lingkungan menjadi “30 ºC”. Dan
Velocity Parameter, pada “Velocity in X
direction” rubah jadi “-19
m/s”. Next.
9. Step
berikut adalah “Results and Geometry
Resolutions” dimana ini adalah langkah untuk menentukan seberapa detail
hasil yang ingin kita peroleh. Lalu Klik “Finish”.
Setelah itu akan muncul kotak “Computational Domain” atau daerah
aliran fluida yang dilalui. “Edit
Computational domain” sesuai dengan kondisi yang diinginkan seperti gambar
di bawah ini. Setelah itu “Hide Computational Domain”.
10. Kemudian
klik “flow simulation analysisi tree”
pada tools pilih “Edit Computational domain”. Rubah x1 0,2 x4
-0,4 y1 0,07 y2 -0,06 z1 0,08 z2 -0,06.
Ok
11. Kemudian
klik kanan pada “surface goals”
ceklis pada “AV total pressure, Temperature, velocity, dan
velocity (x)”. Ok
Setelah semua data awal flow simulation analysis
yang sudah dimasukan sesuai keperluan, kemudian langkah berikutnya solver. Klik
“Run” Tunggu hingga selesai proses.
BAB II
POST-PROCESSING
1.
Cut Plots
Klik
kanan pada cut plot dan pilih edit cut plot. Kemudian klik pada bar
biru
untuk memilih
sudut pada layer
setelah itu klik front
plane kemudia pada
countours isi
dengan angka 10. ok
2.
Flow
Trajectories
Klik
kanan pada perintah flow trajectories
kemudian ubah starting point isi
dengan
angka 250. Lalu tentukan area udara dengan cara rubah tampilan menjadi
front plane. ok
--
Cut plot dan flow trajectories “Pressure”
Dari hasil analisis dapat diketahui besar pressure maksimum yang
didapatkan adalah sebesar 1011570.52 m/s
dengan posisi pressure maksimum terdapat di bagian depan mobil.
-- Cut plot dan flow trajectories “Temperature”
Dari hasil analisis yang telah dilaksanakan maka temperatur terbesar
terdapat pada area belakang mobil dengan nilai terbesar 30.18 ºC. Ini disebabkan karena udara akan bertabrakan pada
belakang mobil baik dari atas dan bawah kendaraaan.
--
Cut plot dan flow trajectories “density”
Untuk hasil density terbesar memiliki nilai 1.17 kg/m3.