Minggu, 08 November 2015

JENIS JENIS KAYU JATI

JENIS JENIS KAYU JATI

Kayu jati sudah dikenal sejak lama sebagai bahan baku pembuatan furniture yang baik. Bahkan 95% pengrajin mebel jepara memproduksi perabot dari kayu jati. Jati atau dalam ilmu ilmiah bernama Tectona grandis merupakan kayu yang mempunyai urat bagus dan berminyak. Kadar air yang rendah serta kualitas kayu yang ulet membuat jati menjadi idola para pengrajin furniture. Berikut ini akan kami jelaskan sedikit informasi tentang jenis-jenis kayu jati.

Perbedaan Kayu Jati
Setidaknya ada 3 Jenis yang umum diketahui dan digunakan masyarakat. Ketiga jenis jati tersebut adalah, kayu jati rakyat, kayu jati emas dan kayu jati perhutani (Perusahaan Hutan Negara Indonesia). Dari ke 3 jenis kayu jati tersebut, masing-masing memiliki perbedaan karakter dan tekstur. Dan untuk mengetahui lebih detail mengenai ketiga jenis kayu jati tersebut, silahkan menyimak tulisan ini sampai akhir. Dan untuk tambahan kami juga akan menyertakan kelebihan dan kekurangan kayu jati.

I. Kayu jati rakyat
pohon jati rakyat lebih cenderung banyak bengkokan pada batangnya sehingga kayu yang dihasilkan biasanya bengkok. Selain itu, pohon jati rakyat memiliki masa pertumbuhan lebih lama daripada kayu jati emas yakni sekitar 15 hingga 25 tahun untuk siap ditebang dan bisa digunakan kayunya. Tetapi dengan lamanya masa tumbuh tersebut, menjadikan pori-pori pada kayu jati jenis ini lebih padat dibanding kayu jati emas. Dan gubal pada kayu jati rakyat biasanya lebih sedikit.

Kelebihan
Kekurangan
Harganya lebih murah dari kayu jati perhutani
Banyak gubal
Cukupv awet digunakan
Kadar air tinggi

Ada yang kayunya keras dan ada juga yang tidak (tergantung tua-mudanya kayu)

Warna kayu pucat


II. Kayu jati emas
Kayu jati emas adalah jenis kayu jati yang pohonnya memiliki masa pertumbuhan lebih cepat dari pada masa pertumbuhan pohon jati pada umumnya. Hanya dalam kurun waktu 7 hingga 15 tahun, pohon ini sudah tumbuh besar dan siap untuk ditebang. Hal ini merupakan kelebihan dari pohon jati mas. Sedangkan kelebihan lainnya adalah pohon jati mas kebanyakan berbatang lurus tanpa ada bengkokan atau kalaupun ada hanya sebagian kecil saja sehingga kayu yang dihasilkan juga lurus. Kondisi kayu yang seperti ini sangat disukai oleh para pekerja mebel ketika mereka mengerjakan desain furniture yang berbidang lebar seperti meja dan lemari. Pori-pori pada kayu jati mas tergolong lebih besar-besar atau dengan kata lain kurang padat.


Kelebihan
Kekurangan
Harganya lebih murah dari kayu jati perhutani
Banyak gubal
Kebanyakan kayunya lurus
Kadar air tinggikayunya keras

Mudah pecah (karena kebanyakan kayu yang ditebang masih berumur muda)

Warna kayunya pucat

Tingat keawetan kurang.


III. Kayu Jati Perhutani

Kayu Jati Perhutani adalah kayu jati yang pengelolaanya dilakukan oleh PT. Perum Perhutani. Salah satu lembaga BUMN yang membidangi olah sumber daya hutan di Jawa dan Madura. Kayu yang dihasilkan  memiliki kualitas jauh lebih tinggi dari kayu jati emas dan kayu jati rakyat.

Kelebihan
Kekurangan
Pori-pori kayunya lebih padat
harganya mahal
Teksturnya lebih berminyak

Warna kayunya lebih hidup

Sangat awet


Kegunaan Pohon Jati
°     Selain kuat, pohon jati memiliki banyak manfaat dari akar hingga daun. Berikut ini beberapa manfaat pohon jati.
°      Akar berguna sebagai pewarna. Sekitar abad ke-17, warga Sulawesi Selatan menggunakan akar jati untuk mewarnai anyaman. Warna yang dihasilkan adalah kuning dan kuning agak kecoklatan.
°   Pohon jati berguna untuk membuat berbagai konstruksi berat dan furniture. Selain itu, hasil seduhan kayu jati yang pahit dapat dijadikan sebagai penawar rasa sakit.
°     Ranting pohon jati berguna sebagai bahan bakar kualitas satu yang menghasilkan panas sangat tinggi sehingga dulu digunakan sebagai bahan bakar lokomotif uap.
°         Daun muda yang diseduh maupun ditumbuk berguna sebagai penawar rasa sakit.

Sumber: 
http://jeparainfomebel.blogspot.co.id/2015/02/jenis-jenis-kayu-jati.html
http://www.bestbudidayatanaman.com/2014/08/jenis-pohon-jati-unggul-jati-emas-jati-super-jati-biotropika.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar